Monday, March 2, 2015

Eternity 4

Sejak kecil, ibu mengajarinya untuk mengalah. jangan berebut dengan teman, jangan berantem, kalau marah harus diam karena siapa tahu akan menyakiti orang yang membuatmu marah. Bahkan sejak kecil Natalie diajarkan untuk memikirkan orang lain dibanding kepentingannya sendri, dibandingkan keinginannya sendiri. Natalie ingat bagaimana dia merelakan tidak mainan di ayunan, karena tidak tega merusak kebahagiaan teman-temannya yang sedang naik. Natalie juga rela rotinya diambil cowok nakal di kelasnya karena dia tidak mau bertengkar. 

Natalie tidak menangis ketika tabrakan itu merampas keluarganya, dan sekarang ketika Aldi ingin pergi ke sisi wanita itu, Natalie bahkan tidak mau sedikitpun memperjuangkan Aldi. 

"if he loves me, he will stay. but he don't..." ucapnya lirih.

wajahnya masih terburai air mata, lengkingan suara katy perry dari ponselnya membuat Natalie sadar dia masih dibutuhkan di dunia ini. Hana membutuhkannya. dengan segera dia beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. 


Starbucks 

"Hai... sorry im late!!" 

"Lama bangeeet sih Nat, uda berminyak semua ini muka gara-gara nungguin lo..." Hana seperti biasa mengeluarkan omelan. 

"Bangun tidur Nat? itu kantung mata gede aja." Maria mencium pipi Natalie

"Hehehe, biasaaaa deadline. sooo?? apa yang kita rayakan hari ni? buset aja kalian... tengah bulan paceklik ngajak ngumpul di starbucks.... so so so...." Natalie menggelengkan kepalanya.

"Aku yang punya acara." Hana mengangkat caramel frappionya

"What? ada berita apa sih?" Natalie ikut mengangkat espressonya

"Only she knows... aku pun daritadi ga dikasih tahu" Mari mengangkat cappucinnonya.

"I've got a job!!! aaaaaaaa" Hana menjerit bahagia, disusul teriakan Maria dan Natalie.


Ketiga sahabat itupun berpelukan, suara mereka yang cukup gaduh membuat beberapa pria di meja sebelah melemparkan pandangan jengkel, tapi dasar pria ... karena tahu ketiga cewek itu cantik dan sexy mereka pun nakal mengeluarkan suitan. Hana dengan reflek bagus mengedipkan mata pada salah satu dari mereka yang langsung dibalas dengan si pria itu  meminta dia dan teman-temannya bergabung di meja mereka. 

Hana always get what she wants. Pria dengan satu kedipan mata tidak akan mungkin melewatkan Hana yang punya aura sexy sekelas beyonce. Dia selalu mudah menaklukan pria, tapi tidak dengan buntelan kentut yang selalu dibanggakannya kemarin, Vendy bukan pria seperti biasa,.

Maria dan Natalie berjalan pulang berdua. Hana sudah berpisah dengan merekam ikut dengan aris ke klub malam yang paling happening di kota ini. Natalie memeluk bahu sahabatnya, dan menyandarkan kepalanya disana. 

"Nat, thanks for not telling Hana... gak tega merusak proses move on dia yang kayaknya sukses." Maria tertawa geli

"Gila, tapi kayaknya Aris tadi cocok buat dia.. tipe Hana banget .. tinggi ganteng klimis... hahahaha mirip Chuck Bass " 

"Hahahaha, iya Nat.. bener.. aku juga mikir gitu tadi, selera Hana banget. kita tunggu grup BB kita bunyi-bunyi deh malam ini untuk tau Aris is in or out!"

"Sometimes grup BB kita itu yang bikin aku merasa berenergi setiap hari, selalu kutunggu ributnya kalian disana." 

"Akupun Nat, hahahahaha benar-benar penghilang stress. by the way Nat, why you crying?" Maria menghentikan langkahnya, dipandangnya Natalie yang salah tingkah.

"Ohm kangen mama papa aja ... not big things... " Natalie mengalihkan pandangannya dari mata Maria

"Nat, don't lie to me... kita temenan udah dari SD, i know you.." Maria menghentikan langkah Natalie dengan menarik lengan temannya.

"Dia meninggalkan aku."

Maria menarik sahabatnya ke pelukannya . "Go cry! menangislah Nat! i will hug you."

Natalie merasakan kakinya lemas, Maria tidak melepaskan pelukannya, bahkan ketika Natalie berjongkok karena tidak sanggup lagi menahan air matanya Maria masih memeluk dan membelai punggungnya tanpa bicara. 







2 comments:

Ron said...

Kisah yang bagus. Lanjutkan berkarya ya :)

Aline Natasha said...

thank you bro i hop eyou enjoy it