Monday, March 2, 2015

eternity 6

Natalie mengaduk-aduk lemarinya , kedua sahabatnya memandang dengan bengong. 

"whats your job?" Hana melempar rok mini kearah Natalie
"i cant wearing that!" Natalie melempar balik rok itu ke Hana
"Hey! you are the fabolous fashion blogger, not us. Dan kamu gak bisa nentuin apa baju kencanmu? pathetic"
"shut up hana! ini dimas, aku ga bisa pake sembarangan kalau ketemu dimas."
"why? just be yourself... " Maria menimpali sambil membawakan Natalie black dress mini favoritnya.
"No, gak yang itu... yang lebih sophisticated." Natalie menolak gaun dari Maria
"This one!"

sebuah atasan ruffle berwarna putih dipadu rok pink bunga-bunga selutut. Natalie tampak manis, dengan rambut yang sudah tidak di cat merah, warna coklat dengan potongan bob sebahu dan hiasan anak poni membuatnya tampak imut.

"Well, Natalie ... you look ... cute."
"Thank you Han, thats very cynical."
"Cantik kok Nat... manis, go go go meet your prince."

Natalie berhenti menyisir rambutnya, dan memandangi kedua sahabatnya dari pantulan kaca. 

"Im not sure... apa aku harus benar-benar menemuinya sekarang? kalian tahu... mungkin kalian juga sudah bosan mendengarku selalu menceritakan tentangnya. aku bahkan gak tahu mau bicara apa, ngobrol apa... " ujar Natalie sambil mengenakan pearl necklace di lehernya yang jenjang.

"Kamu yang cumlaude disini, bukan aku ataupun maria. kamu yang punya otak paling pintar. kalau aku? aku pake baju paling sexy dan langsung cium saja kalau aku mau... gak perlu rempong mikir mo ngoomong apa" Hana memoles ulang lipsticknya. 

"Go get him Nat, kalau gak ditemuin kamu gak bakal tahu." Maria menyodorkan heels berwarna putih. 
" I love you." 
---

Dimas sudah datang terlebih dahulu, duduk sambil membaca sebuah buku di sofa yang dekat dengan jendela, Natalie berjalan mendekat dengan perlahan . 

"Hai!" 

"Hai Al..." 

"maaf aku terlambat... aku tadi,,,"

"That's okay Al.. mau minum apa?"

"Good life? kamu baik-baik saja? maaf ya aku gak datang ketika ..."

"That's okay... hmm cant we skip it? aku gak mau bicarain itu... hahahaha aku hanya gak suka mengingat hari itu.. thats awful." Natalie memainkan sedotan di frappucinno-nya

"Aku ga nyangka tempat ini masih ada, dulu kita sering kesini."

"Iya masih awet sih, hahaha gak banyak yang berubah kok dari kota ini. kamu? gimana? belum menikah? " Natalie bertanya sambil salah tingkah

"Belum, kamu?"

"Not yet, hahahaha, aku... masih menunggu pria yang tepat."

"semoga segera kau temukan ya... "

Natalie

dimas masih dimas yang sama, low profile , pendiam dan Dimas yang selalu membuat duniaku terasa lebih baik . seperti dulu, jika hariku sedang buruk DImas akan membuatku lebih baik dengan kata-katanya yang menenangkan, dengan caranya menceritakan padaku tentang bagaimana memandang dunia ini. Dimas yang selalu tidak bisa kugapai, yang selalu memanjakan aku dengan caranya.

Dimas

Alie, kemana tawamu yang renyah itu? aku rindu tawamu, celotehan riangmu dan keras kepalamu yang menjengkelkan itu. bagaimana mungkin hal itu hilang dalam 8 tahun ini. seberat apa yang sudah kau lalui? 

"Dim, kamu di jogja sampai kapan?"

"Besok pagi aku pulang Alie, flight pagi... ada rapat lagi siangnya."

"Jaga kesehatanmu Dim... akan lebih baik kalau ada yang menjagamu..." Natalie meneguk kopinya, dia sudah merasa menjadi manusia paling kepo sejagad raya karena seperti ingin tahu apakah Dimas sudah punya pacar

"Hahahahaha... aku bisa menjaga diriku sendiri, tidak perlu merepotkan orang lain"

"Kamu ini selalu begitu, dari dulu selalu bilang begitu, bagaimanapun kamu itu juga butuh orang lain Dimaas... gak bisa juga semua-semua bakal kamu kerjakan sendiri... kamu perlu orang yang mengurusmu dengan baik... seperti ak.... "Natalie menghentikan kata-katanya

"Seperti aku? kamu mau bilang seperti itu kan? seperti saat kita ngobrol dulu? hahahahaha kamu gak berubah, dasar bawel."

Natalie meneguk kopinya, wajahnya sudah memerah karena malu. ya ya ya yang kami lakukan adalah mengenang masa lalu, buat Dimas itu hanya masa lalu. tapi buat natalie, itu seolah-olah menyampaikan seluruh perasaannya yang terpaksa dikubur selama 8 tahun lamanya. 


No comments: