Thursday, January 15, 2015

Re-Run (part5)


Arashiyama adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk menghabiskan waktumu dengan melamun, duduk saja di pinggiran sungai yang dinaungi pohon sakura dan maple, sekarang sih aku duduk dengan pohon sakura bermekaran, udara cukup lembab, angin dingin bberhembus membelai-belai pipiku. kakiku dikerumuni burung-burung merpati yang kuberi makan remah roti. mereka tidak takut manusia, mungkin kalau di indonesia mereka sih udah gak mungkin berkeliaran bebas seperti ini, pemburu- pemburu iseng yang bodoh itu pasti sudah menembaki mereka cuma buat di foto dan diposting di sosial media. hmm.. entahlah sepertinya memang sosmed di negara saya tercinta digunakan untuk sesuatu yang tidak sesuai porsinya. well anyway, sambil memakan bakpao panas aku kembali melamun, why im here? why im here..... ribuan mill jauhnya dari negara tercinta, tanpa seorang pun yang kukenal, why im here , dan mengapa rasanya tempat ini serasa rumah bagiku padahal aku baru pertama kali kesini, dan bukti kalau pencernaanku lancar selama aku tinggal disini , tidak mengalami konstipasi berarti aku cocok! wkwkwkwk bahkan 2 hari tinggal di rumah tanteku saja aku gak selancar ini bisa pup. ooops , sorry... tapiiii iya benar yang dikatakan orang-orang kalau jepaaang adalah tempat yang nyaman untuk travelling walaupun sendirian. 

ricksaw becak yang ditarik oleh manusia banyak wira wiri di depanku, ingin sih mencoba naik tapi ketika aku tahu harganya hampir 800rb rupiah sekali naik untuk keliling arashiyama aku pun mengurungkan niat, wkwkwkwk itu terlalu mahal untukku, seorang backpacker nekat yang uangnya pun mepet, well mungkin dengan berfoto bersama mereka sudah cukup. mereka pria-pria penarik ricksaw ini kebanyakan berperawakan tinggi besar dan wajahnya ganteng. tiba-tiba saja sebuah ricksaw berhenti dihadapanku ketika aku sedang melihat ulang foto yang kuambil di iphonku. sesosok anggun turun dari ricksaw itu, im so lucky!!! seorang maiko atau geisha muda yang turun dari ricksaw itu,

"chotto matte kudasaaai" aku sontak berteriak, maiko itu berhenti berjalan dan menoleh kearahku "ano, shashin issho ni? daijobuka?" aku mengucapkan keinginanku untuk berfoto bersamanya dengan bahasa jepang minimalis yang aku bisa, maiko itu menganggukan kepalanya. huwaaaaaa bahagia sekali rasanya, sontak ponselku aku serahkan pada si penarik ricksaw yang tadi mengantarnya. 

well percayalah sekali lagi bahwa keberuntungan itu gak akan datang tanpa perjuangan, meskipuuun perjuanganku sedari tadi hanya duduk-duduk saja di pinggiran sungai. sambil melumat es cream green tea, aku pun melangkah menuju hutan bambu. tapi rupanya aku terlalu lama melamun tadi, hanya sempat 10 menit saja melihat hutan bambu, aku pun segera berjalan cepat untuk mengejar kereta kembali ke kyoto. 


(5)

No comments: