Tuesday, January 5, 2016

Re-run 12


Aku mengerjap, alarm ponselku membangunkanku, aku menggapai di meja samping futon. Dan ak sembari setengah sadar menyadari sesuatu abimanyu tidak ada di sofa tempat dia tidur. Perasaan tidak enak menyergapku. Aku bangkit menuju kamar mandi, kosong. Ak membuka lemari pakaian. Backpacknya sudah tidak ada, seluruh barang miliknya tidak ada. Aku terduduk lemas... Dadaku sakit.. Dadaku sakit.. Air mata memenuhi mataku, ak mengepalkan tangan dan meninju pintu lemari. "Shiiiit!!!!!"
Air mataku tumpah tak tertahan lagi, jebol.. Ak tersengal2, badanku gemetar.. Bagaimana mungkin dia pergi.. Bagaimana mungkin dia mendahuluiku pergi tidak mengantarku ke bandara. He didnt keep his promise...

Aku meraih ponselku, aku tau akan sia2, dia pasti tidak akan mengangkat telponku. Ak mencari namanya... Dan tidak ada.. Panji abimanyu menghapusnya dari daftar kontak iphoneku... "Fuck you bim..."

Ak menghapus air mataku, dengan terhuyung menuju kamar mandi, membasahi kepalaku... So this is it. How this holiday get their ending.

Monday, January 4, 2016

Re-run 11

Hal ini akan kuingat selamanya, bergelayut manja di lengannya menikmati bersandar di bahunya. Menyusuri sungai di namba. Berdua saja tidak ada yg mengenal kami. Bicara bicara dan bicara, abimanyu seorang yang sangat pintar, nerd, wkwkwk pria yang tak mungkin aku lirik jika dia sekelas denganku. Hey... Wajarkan? Cewek macam aku ya yang aku lirik model2 playboy semacam Dylan. Goblog mmg aku. Biarpun bim bilang dia dulu ketua osis, ketua bla bla bla.. Ak hanya bilang kalo aku bukan penggemar tipe pria kesayangan guru. Dan dia pun akan membalas dengan komentar jahat "untung kamu pintar, kalau tidak wajah cantik gak akan masuk kriteria saya." wkwkwkwk dasar denial.

"Ngapain kamu senyum-senyum sendiri?" bim mencubit pipiku

"Bayangin kalau kita pacaran jaman masih sekolah, pasti seru! Satunya anak terpelajar, satunya langganan masuk ruang BP." aku tertawa

"Kuputusin! Cewek macam apa itu?"

"Bisa mutusin saya?"

Aku menghentikan langkah, Bim menoleh.. Kami berhadapan dengan jarak yang dekat, matanya terpejam. "Bisa kalau saya merem lex... "

"Aku calon istri orang, kamu suami orang." aku mengucapkannya dengan terbata.

"Betul. Saya akan lihat fotomu yang paling cantik 2 minggu lagi. Saya akan bahagia untukmu."

This is our second kiss, dibawah pohon sakura, ditepi sungai di namba. Beda dengan ciuman pertama yang penuh kemarahan. Yang ini lebih manis, i will called this original sin.

Re-run 10


Sinar matahari masuk menerobos jendela kamar, ak melirik ke sofa, mas bim sudah bangun. Gemericik air di kamar mandi, menandakan dia sudah bersiap hendak pulang ke kyoto. Hari ini hari terakhirku di jepang, besok aku akan pulang ke jogja dengan pesawat malam. Semalam aku dan mas bim memutuskan utk kembali ke Kyoto di hari terakhir ini.

"Sudah bangun?"

"Masi ngantuk!" aku menghempaskan badanku lg ke kasur.

"Kesiangan nanti, katanya masih kepingin ke kyoto.. Atau kt tetap di osaka saja?"

"Kemanapun asal ada kamu bim"

"Hahahaha alexa.. We made promise last nite."

"Ya ya ya i remember that... No menye-menye things, no hard feeling, no love... "

"Love is accepted... If we mature enough to have it.."

"I hate you abimanyu."

"Please dont... "

Kami duduk berhadapan, saling menatap. Hening tak ada suara, hanya saling menatap. Aku meremas jemarinya, melihat cincin yang melingkar. " someone husband" bisikku

"Someone fiancee" bisiknya

"Lets stay in osaka... Ak cm ingin bersamamu saja di sakuranomiya hari ini."

"Okay... Kita kesana princess." bim merendahkan kepalanya mencium pipiku.

Sakuranomiya tidak selebat 3 hari lalu, sakura mulai berguguran. Tapi tetap saja menyenangkan , kami berdua duduk di bangku taman sambil makan takoyaki panas.

"Gembul, kamu udah makan  berapa?!"

"Mas, di jogja ndak ada makanan begini.. Mas enak msih di sini setahun, masih bs makan tiap hari. Aku? Waduh tinggal hari ini jatah bisa menikmati makanan surga ini."

"Kebaya kamu gak muat lho nanti!"

"Ih berisik!!"

"Lex, Kevin itu cinta sama kamu, bukan karena kasihan dia menikahimu... Masih banyak yang lebih cantik dari kamu yg bs dia dapatkan."

"Maksud mas aku jelek!???"

"Jelek bgt lex, apalagi kalo lagi makan..."

"Iiihhhh!!! Mas inii!"

"Wkwkwkwkwk... You deserve someone like him, and i belong to my wife lex... "

"Menghibur diri karena gak bisa memilikiku?" lontarku sinis

"Bisa aja kalau mau kan? Yang kemarin nyium kayak orang kehausan siapa?"

"Mas bim!!!!!"

"Mayan sih lex, good kisser..."

"Apa mas? Kurang kenceng! Hahahahahahaha"

"Hush! Sekali khilaf dua kali dosa!"

"Wkwkwkwk damn it! I think we are great as sexual partner actually..."

"Hey hey hey... Wkwkwkwk no flirting alexaa.."

Kami berdua tertawa, i just want to enjoy it.. With him.. Orang yg gak pernah kukenal , tapi mencuri seluruh rasaku..

"Setahun lagi kita janji ya ketemu di Jakarta."

"Mas... Benarkah keputusanku?"

"Menikah cm fase awal kehidupan baru Lex... Go find him.. Marry him, kamu akan bahagia."

"Mas gak akan kemana-mana?"

"Mau kmn memangnya?"

"You know.. Hmm please dont fall in love with another girl mas.."

"Egois sekali kamu ya..."



Re-run 9

Karena kakiku terluka, mas bim tidak mau pergi jalan jauh ke universal studio. Dia mengajakku makan di shinsaibashi. Sebuah restoran tradisional yg menyajikan aneka seafood.
"Masih sakit?"

"Apanya?" tanyaku balik dengan mulut penuh makanan

"Kamu itu kadang lebih mirip anakku yg umurnya 3 tahun dripada cewek dewasa yg 2 minggu lagi menikah lex."

"Badanku sudah gak sakit, hatiku yang sakit." aku menelan makananku nyaris tanpa aku kunyah. Memang sekarang hatiku lebih nyeri daripada lukaku karena ditubruk tadi.

"Kenapa?" suaranya yang lembut membelai telingaku lagi.

"Mas bim... Kenapa, kenapa kamu gak nunjukin dirimu di RS waktu itu.?"

"Karena tidak perlu..."

"Gak perlu? Mas ... Aku selalu mencarimu!"

"Kita bertemu seminggu kemudian di kantin sastra, aku sudah cukup lega lihat kamu sudah sehat. Itu sudah cukup buat mas." abimanyu tersenyum,

"Dylan pergi dgn wanita lain, Kev akan menikahiku karena kasihan, lalu kamu? Apa motifmu mendekatiku sekarang?"

"Alex... Kita gak bisa membeli waktu yang lampau, kalau dulu tidak bisa berarti memamg kita tidak untuk bersama alex... Seberapa besar mencari, jodoh kt sudah ada.. Dan kt gak bs atur itu."

"Jawab saja pertanyaanku kalau kamu bel menikah dan menemukanku sekarang, apa kamu akan menikahiku?"

"Lex.. Saya sudah menikah, tidak bisa menjawab pertanyaan kamu itu, saya ga pandai berangan-angan."

Sontak aku berdiri, menatap wajah pria tampan di depanku lekat2. Kusambar tasku lan bergegas pergi meninggalkannya.

"Alex! Tunggu! Alexaaa"

Ak berjalan semakin cepat, merasakan darah hangat mengalir dari lututku,

"Cukup lex ini kekanak-kanakan! Gak seperti awal kt janji ini akan jadi fun!"
"You lied!! Sejak awal kamu tau aku alexa yg itu, alexa yg kamu perhatikan, perempuan yang kamu selamatkan dari tabrakan. Kamu tau siapa akuuuu panji abimanyu!!! Kamu jahaaaat!"

"Bukan begitu lex! Aku memang ingin mengenal kamu! Bukan mempermainkanmu!"

Aku menatapnya, nafasku memburu.. Aku marah padanya, marah sekali. Aku mendekat kearahnya, "lex.."
Aku meraih kerah jaketnya, wajahnya merunduk, aku menciumnya,memaksanya menerimaku, persetam dengan moral, pelukanku semakin erat, mas memelukku lebih kuat. Menciumku lbh kasar. Here i am.. Winning oscar the most bitch of the year alexa kusuma being kissed with someone husband in front of glico building at osaka.

-re-run10-



Re-run 8

Hostel yg kutinggali gak terlalu jauh dr subway, letaknya pas di tengah2 kawasan paing ramai d osaka. Antara namba dan shinsaibashi. Pagi ini osaka hujan, cukup deras yang membuatku berpikir ulang untuk keluar, jadilah aku duduk di family room hostel sambil menikmati kopi panas dan melon cake jepang yg enak. Mas bim brlum keluar kamar, aku sengaja tidak membangunkan dia, krn semalam kami pulang cukup larut gara - gara aku masih ingin menjajal jalan-jalan tikus di seputaran namba. Hehehe aku cukup sukses mengerjainya  wajahnya pucat ketika aku dan dia gak sengaja lewat area red district. Well osaka rainy blues... Seperti judul lagu dari boyband jepang yang sangat aku suka kanjani 8, seperti itulah suasana pagi ini hujan syahdu di osaka.

"Sudah bangun kamu ternyata"

Mas bim menepuk pundakku, matanya masih merah. Tanganku menggenggam cangkir berisi teh, iya aku juga baru tahu ada makhluk di dunia ini yang tidak suka kopi.

"Wkwkwkwk memangnya aku mas, ak kan masih muda.. Jadi ya ga capek kalo cuma jalan segitu."

"Wih, yang kemaren bilang kakinya copot sapa ya? Bukan mas deh perasaan, yg sampai mau minta gendong. Segede itu minta gendong,, dikira aku bawa karung."

"Mas bim!!!!"

"Aduh! Isssh kalo nyubit sakit sekali yaaa"

"Baru dicubit kan... Belum dipatahin hatinya.." aku tergelak

"Sudah aku bilang, kamu yang akan patah hati.. Maka ak bilang hati-hati. Sekarang km mau kmn?"

"Hujan, tapi aku ingin hujan-hujan. Tadi aku tanya hotel, mereka mau meminjamkan payungnya."

"Alexa "

"Ya?"

Abimanyu menarik lengan jaketku. Ak kembali duduk, kami bertatapan. "Kev bilang apa padamu?" tanyanya

"Nothing."

"Nothing with teary eyes."

I really really hate this man, lagi-lagi dia menatapku seperti itu, seperti boneka rapuh yang dipaksanya utk mengaku kalau terbuat dari kaca. Matanya membiusku.

"Dia bilang aku gak perlu pulang lagi, kalau memang tidak ingin pernikahan ini."

"Then?"

"Then ... We have to go now mas bim... " aku beranjak dari kursiku, menepis tangannya yang menggapaiku.

Abimanyu mengikuti langkahku dari belakang, dia tidak menjajari langkahku.

"Alex!"

"Aduh!" aku menjerit,

Mas bim memelukku erat, tubuhku tidak terhempas di trotoar

"Sumimasen deshita, hontoni sumimasen!"

Pengendara sepeda yang ngebut dan menyrempetku meminta maaf sambil membungkukkan badan, pertanda dia sangat menyesal.

"Daijobu oji-san, ano onna wa daijobu."

"Gomenasae!"

Setelah bersalaman, pria tadi pergi. Mas bim mengajakku masuk ke sebuah kedai ramen, memesankan ocha hangat.

"Mas ke sevel sebentar, perlu band aid, siku kamu luka."

"Mas bim, duluuu sekali... Duluuuu " aku terisak, menahan mati-matian air mataku.

"Mas bim... Kamu yg menolongku di dekat kampus kan? Kamu yang membawaku ke sardjito karena aku di tabrak lari... " aku terisak semakin keras, "aku ingat.. Aku ingat sekarang dimana aku mengenalmu abimanyu."

Aku menarik lengannya, memeluknya erat-erat. Pria ini yang kucari ketika aku siuman dari pingsan, tapi ak tak menemukannya, hanya ada Dylan yg datang karena ditelpon seseorang. Tak ada yang tahu siapa nama penolongku saat itu.

"Alex.."

Mas bim mengelus kepalaku, hangat... Aku hangat.. Sama seperti hari itu, ketika jiwaku serasa hendak lepas dari ragaku, ada hangat yg memelukku seperti meminta aku agar tetap hidup.

-bersambung 9-





Sunday, January 3, 2016

re -run 7

duduk didalam kereta ini menuju osaka castle bersamanya, seorang pria yang  sering mengamatiku di sebuah kantin 4 tahun lalu di jogja.

kami duduk berseberangan, sesekali aku meminta dia untuk meng-candid fotoku, nyaman juga ada teman seperjalanan, ada yang mengambilkan gambar untukmu. dan sepertinya dia sangat menikmati perannya sebagai guide sekaligus potografer pribadi. salah sendiri memaksa untuk menemaniku jalan-jalan.

"Alexa, lihat keluar... "

aku menolah ke jendela... ratusan pohon sakura mekar disepanjang jalan.. "cantiiiiiiiiik" ak menjerit kegirangan.

"ayo turun disini!" abimanyu menyambar tanganku.. di stasiun sakuranomiya kami berhenti. kota ini seperti namanya, ratusan, ah mungkin ribuan bunga sakura bertebaran... 

"aku mau tinggal disini."

"Mimpi! kamu harus pulang alexa! calon suamimu nunggu!!"

abimanyu melangkah mendahuluiku, dengan kameranya dia mulai mengambil gambar. aku ikut mencari spotku sendiri.

"Alexa."

seperti film, seketika aku menolah dia menyerangku dengan jepretan berkali-kali dari canon-nya

"kamu segitu ngefansnya sm aku ya mas bim. ga perlu nyolong-nyolong gt jg ak pasrah kok kalo km mau ambil poto." ujarku sambil kembali fokus dengan spot buruanku7, langit sore dan hamparan sakura

"hidup gak akan bisa diulang alexa, semua pilihan yang kau genggam akan kau genggam selamanya.. itu namanya komitmen."

"situ curhat bim? karena dulu ga mendekati saya dari awal ketemu di kantin."

"saya mengingatkan kamu yang masih galau jadi istri orang. kalau saya.. saya tegas pada pilihan saya."

"Jangan JATUH CINTA SAMA  SAYAAAAA!" teriakku 

"Kamu yang gak akan pernah lupa sama saya." ujarnya sambil mengulurkan hot coklat kalengan yang dibelinya di vending machine .

kami menyesap coklat panas itu dalam diam, komitmen.. seperti itulah.. hal yang paling aku takutkan, sejak aku harus kehilangan Dylan, tidak pernah menyangka Dylan akan pergi begitu saja dengan perempuan itu, sementara selama ini dia tau aku mengharapkannya. ya aku patah hati berat. 

"Alexa, mas gak sama dengan yang lain." seolah-olah tahu isi kepalaku, abimanyu merangkul bahuku.

"sama... cuma mas gak vulgar."

"karena yang kamu butuhkan dimengerti bukan di hakimi"

"jangan ikut antri di depan loketku ya."

"dari awal aku lebih suka jadi penonton, sejak melihatmu menumpahkan kecap di bajumu sendiri Alexa."

"sialaaaaan!" aku tertawa dan menghujaninya dengan cubitan, rasanya sudah lama sekali aku tidak tertawa selepas ini. senja, sakura dan kamu abimanyu.



bersambung re-run 8

Re-run 6

di stasiun kyoto aku bergegas naik ke lantai atas, tempat musholla berada. sudah tak sulit untuk melaksanakan kewajiban di jepang, hamnpir di semua tempat umum terdapat musholla yang bisa kt gunakan. 
"Indonesia?" suara pria mengagetkanku, 

aku melepaskan hodie jaketklu, dan menatap pria itu, fwajahnya familiar "iya saya indonesia"

"saya familiar dengan wajahmu, tapi maaf saya lupa nama kamu.. tapi sepertinya kt pernah bertemu."

"nama saya Alexa."

"saya bim.. abimanyu"

kami berjabat tangan. "sudah makan malam Alexa?" tanyanya dengan suara yang terdengar seperti perintah untukku, entahlah.. karisma pria ini membiusku, dia seperti tahu kalau aku belum makan apapun sejak siang tadi. 

"belum bim."

"aku tahu udon enak di stasiun ini, mau?"

aku  mengangguk, kami pun berjalan bersisian, "aku sepertinya jg mengenalmu ya bim.. tapi aku lupa. apa kamu juga tinggal di jogja?"

"betul.. mas tinggal di jogja sebentar ketika mengambil S2."

"Mas bim? oh.. sepertinya km lebih tua dariku ya... hahahaha maaf yaa." ak tertawa, 

"kamu seperti jauh dibawahku.. kamu juga jogja kan ya?"

"iya mas.. aku jogja.. hampir 10 tahun di kota itu dan belum bosan, jadi mungkinkah kt bertemu di kampus? tapi ak kuliah di UPN dan mas sepertinya ... hmm kalo dari tampilan sih anak UGM."

"wkwkwkwk bagaimana bisa km menilai seseorang kuliah drmn dengan penampilannya."

"anggap saja aku cenayang." 

abimanyu tertawa terbahak-bahak. wajahnya tampan, mengingatkan aku pada seseorang yang mungkin mmg dia.. tapi aku lupa. tapi sepertinya kami tidak asing dan canggung satu - sama lain.

mas bim menarik kursi untukku, lalu memesan dengan bahasa jepang yang cukup lancar kepada pelayan .

"Alexa sekolah di jepang?"

"Aku kabur sejenak dari hectic pernikahanku"

Mas bim meletakkan gelas ochanya, menatapku tajam. oh shit i hate this man, baru setengah jam lalu berkenalan dan sekarang aku sudah duduk dengan tatapan matanya yg menelanjangiku.

"Kenapa harus kabur?, calonmu mana? kenapa tidak mengejarmu kesini? kalian bertengkar?"

"Tidak, dia membiarkan aku pergi. aku hanya ingin waktu sendiri untuk memastikan cintanya padaku."

"Untung istriku tidak segila itu ya dulu." Abimanyu tertawa 

"Kamu menikah?"

"Iya sudah... sudah lama... 4 tahun"

aku menarik tubuhku mundur "wow, menikah muda."

"Iya, untuk apa ditunda Alexa."

"Sepertinya kamu jarang patah hati, mudah bgt bilang gitu." dengan sinis aku membalas kalimatnya

"Kamu sering patah hati? ckckckck... secantik kamu sering patah hati yang salah siapa? cowoknya apa kamu yang suka memberi harapan palsu?

aku melotot, melempar gulungan serbet yang ada disampingku. abimanyu tertawa.
"Mungkin karena kamu belum pernah bertemu pria sepertiku? bisa jadi... "

"Mas juga playboy? liat cewek cantik sedikit sudah disapa aja diajak makan."

"Ini bukan yang pertama kita makan sama-sama nona.. kita pernah makan di kantin sastra ugm, kamu duduk di depanku."

aku meletakkan sumpitku, " hontoni?" aku memandangnya tak percaya

"Iya aku ingat, kamu makan di depanku, kita sempat bertukar pandang karena kau mencuri pandang juga kearahku berkali-kali. aku tau namamu Alexa, karena temanmu, yang kurus tinggi cantik juga memanggilmu begitu."

"Kamu stalker!"

"Aku hanya pengagum rahasiamu waktu itu, setiap jumat kamu makan disana."

"sudah menikah waktu itu?"

"belum."

"lalu sekarang sudah menikah justru menggodaku, apa maumu abimanyu." ujarku ketus

"bertemu lagi di negara orang, hanya kamu dan aku yang bisa bicara bahasa indonesia, kebetulan yang sangat kebetulan, sayang dilewatkan." 

"apa yang menarik dariku? sampai kamu stalking aku?"

"gak stalking ak hanya bertemu denganmu 5 kali di kantin itu, kamu menarik, mas suka."

"ini gila, wkwkwkwk... "

"Brapa lama kamu disini?"

"seminggu, 4 hari lagi aku pulang."

"kuliahku juga sedang libur, biar mas temani alexa jalan."

Lagi-lagi suaranya terdengar seperti kalimat perintah. Aku menatapnya dan menganggukkan kepala.

" Kamu naksir aku?" tanyaku sambil menyesap hangatnya ocha teh khas jepang ini

"Kamu mulai tertarik padaku?" Abimanyu menyilangkan lengannya sambil menatapku


-bersambung 7-