Sunday, January 3, 2016

Re-run 6

di stasiun kyoto aku bergegas naik ke lantai atas, tempat musholla berada. sudah tak sulit untuk melaksanakan kewajiban di jepang, hamnpir di semua tempat umum terdapat musholla yang bisa kt gunakan. 
"Indonesia?" suara pria mengagetkanku, 

aku melepaskan hodie jaketklu, dan menatap pria itu, fwajahnya familiar "iya saya indonesia"

"saya familiar dengan wajahmu, tapi maaf saya lupa nama kamu.. tapi sepertinya kt pernah bertemu."

"nama saya Alexa."

"saya bim.. abimanyu"

kami berjabat tangan. "sudah makan malam Alexa?" tanyanya dengan suara yang terdengar seperti perintah untukku, entahlah.. karisma pria ini membiusku, dia seperti tahu kalau aku belum makan apapun sejak siang tadi. 

"belum bim."

"aku tahu udon enak di stasiun ini, mau?"

aku  mengangguk, kami pun berjalan bersisian, "aku sepertinya jg mengenalmu ya bim.. tapi aku lupa. apa kamu juga tinggal di jogja?"

"betul.. mas tinggal di jogja sebentar ketika mengambil S2."

"Mas bim? oh.. sepertinya km lebih tua dariku ya... hahahaha maaf yaa." ak tertawa, 

"kamu seperti jauh dibawahku.. kamu juga jogja kan ya?"

"iya mas.. aku jogja.. hampir 10 tahun di kota itu dan belum bosan, jadi mungkinkah kt bertemu di kampus? tapi ak kuliah di UPN dan mas sepertinya ... hmm kalo dari tampilan sih anak UGM."

"wkwkwkwk bagaimana bisa km menilai seseorang kuliah drmn dengan penampilannya."

"anggap saja aku cenayang." 

abimanyu tertawa terbahak-bahak. wajahnya tampan, mengingatkan aku pada seseorang yang mungkin mmg dia.. tapi aku lupa. tapi sepertinya kami tidak asing dan canggung satu - sama lain.

mas bim menarik kursi untukku, lalu memesan dengan bahasa jepang yang cukup lancar kepada pelayan .

"Alexa sekolah di jepang?"

"Aku kabur sejenak dari hectic pernikahanku"

Mas bim meletakkan gelas ochanya, menatapku tajam. oh shit i hate this man, baru setengah jam lalu berkenalan dan sekarang aku sudah duduk dengan tatapan matanya yg menelanjangiku.

"Kenapa harus kabur?, calonmu mana? kenapa tidak mengejarmu kesini? kalian bertengkar?"

"Tidak, dia membiarkan aku pergi. aku hanya ingin waktu sendiri untuk memastikan cintanya padaku."

"Untung istriku tidak segila itu ya dulu." Abimanyu tertawa 

"Kamu menikah?"

"Iya sudah... sudah lama... 4 tahun"

aku menarik tubuhku mundur "wow, menikah muda."

"Iya, untuk apa ditunda Alexa."

"Sepertinya kamu jarang patah hati, mudah bgt bilang gitu." dengan sinis aku membalas kalimatnya

"Kamu sering patah hati? ckckckck... secantik kamu sering patah hati yang salah siapa? cowoknya apa kamu yang suka memberi harapan palsu?

aku melotot, melempar gulungan serbet yang ada disampingku. abimanyu tertawa.
"Mungkin karena kamu belum pernah bertemu pria sepertiku? bisa jadi... "

"Mas juga playboy? liat cewek cantik sedikit sudah disapa aja diajak makan."

"Ini bukan yang pertama kita makan sama-sama nona.. kita pernah makan di kantin sastra ugm, kamu duduk di depanku."

aku meletakkan sumpitku, " hontoni?" aku memandangnya tak percaya

"Iya aku ingat, kamu makan di depanku, kita sempat bertukar pandang karena kau mencuri pandang juga kearahku berkali-kali. aku tau namamu Alexa, karena temanmu, yang kurus tinggi cantik juga memanggilmu begitu."

"Kamu stalker!"

"Aku hanya pengagum rahasiamu waktu itu, setiap jumat kamu makan disana."

"sudah menikah waktu itu?"

"belum."

"lalu sekarang sudah menikah justru menggodaku, apa maumu abimanyu." ujarku ketus

"bertemu lagi di negara orang, hanya kamu dan aku yang bisa bicara bahasa indonesia, kebetulan yang sangat kebetulan, sayang dilewatkan." 

"apa yang menarik dariku? sampai kamu stalking aku?"

"gak stalking ak hanya bertemu denganmu 5 kali di kantin itu, kamu menarik, mas suka."

"ini gila, wkwkwkwk... "

"Brapa lama kamu disini?"

"seminggu, 4 hari lagi aku pulang."

"kuliahku juga sedang libur, biar mas temani alexa jalan."

Lagi-lagi suaranya terdengar seperti kalimat perintah. Aku menatapnya dan menganggukkan kepala.

" Kamu naksir aku?" tanyaku sambil menyesap hangatnya ocha teh khas jepang ini

"Kamu mulai tertarik padaku?" Abimanyu menyilangkan lengannya sambil menatapku


-bersambung 7-




No comments: